Kamis, Juli 05, 2012

NEGERI BEDEBAH



Negeri bedebah.
Pemimpinya membuat kebijakan yang gegabah.
Rakyatnya pada gerah.
Si miskin makin pasrah.
Yang kaya hidupnya semakin mewah.

Negeri bedebah.
Kekayaannya melimpah ruah.
Tetapi rakyatnya ga dapet jatah.
Dipaksa untu menyerah.
Diambil penguasa yang bermuka rubah.

Negeri bedebah.
Yang jujur dianggap salah.
Yang culas semakin gagah.
Korupsi dianggap hal yang lumrah.

Negeri bedebah.
Rakyatnya makan dari mengais sampah.
Hidup di negeri sendiri seperti dijajah.
Dipaksa untuk mengalah.
Hasil alam diambil para penjajah.

Negeri bedebah.
Elite politik bisanya hanya marah-marah.
Ga ada yang mau mengalah.
Apalagi kalau partainya kalah.
Bisanya hanya mengumbar sumpah serapah.

Inilah negeri bedebah.
Rakyatnya sudah lelah.
Melihat pemimpinnya pada lengah.
Semuanya menjadi tidak barokah.


by boimprasetyo

Jumat, Mei 11, 2012

KETIKA SI GILA INGIN JADI PAHLAWAN

Mungkin cukup aneh judul artikel saya kali ini. Mungkinkah orang yang gila, pura-pura gila atau biar dibilang gila bisa jadi pahlawan…?? 
Mungkin.., semuanya itu mungkin sekali.  Ya, menjadi pahlawan kesiangan…
Cerita ini sungguh-sungguh terjadi di sebuah dusun bernama kancil village yang letaknya di sebuah lembah yang diapit dua gunung kembar yang cukup gersang. Kampung kancil ini masih dalam kekuasaan kedaulatan negeri New Yorkkarto Hadiningratan. Sebuah peristiwa yang membuat banyak orang ndongkol, kebakaran jenggot, naik pitam dan sekaligus lucu bercampur dungu. Bagaimana tidak, gara-gara sebuah pompa air yang hilang sebotol air suci yang sudah dijampi-jampi kyai menjadi naik daun diminggu ke dua dibulan Mei 2012.

Sebut saja sang actor antagonis ini dengan inisial Gustur..ingat Gustur.. bukan Gus Dur lho…!!! Orang aneh ini memang cukup kontroversial dan sedikit arogan sekaligus koplak pikirannya. Akan tetapi sifat pongahnya itu rontok akibat ulahnya sendiri yang telah mencoba memainkan boomerang akan tetapi terkena tuannya sendiri. Berawal dari sebuah pompa air milik sebuah institusi pendidikan dasar yang dekat rumahnya  hilang, entah dirasuki setan dari mana dia mencetuskan ide gila sekaligus dungu..!!! Berharap ingin menjadi pahlawan dan menuruti hati yang panas karena sindiran si Gustur inipun mendatangi kediaman seorang kyai pemimpin pondok pesantren. Maksud dan tujuan Gustur ini meminta air suci yang sudah dijompa-jampi sang kyai dengn mantra dan doa agar air tawar bimsalabim berubah menjadi air saktiiii…. Mohon dibantu ya….(kata pak Tarno)

Setelah maksudnya terkabulkan lantaran tangan dingin sang kyai maka pulanglah actor antagonis kita ini. Sesampainya dirumah, berlagak polisi india Gustur mulai mencatat nama-nama anak muda kampong sebelah yang layak dicurigai sebagai pelaku kejahatan yang telah berani mengambil pompa air milik institusi pendidikan dasar yang terletak dekat rumahnya. Dasar si Gus Tur yang otaknya sedikit kopyor, tanpa sebuah penyidikan, penyelidikan dan pengintaian dengan enaknya dia membuat DPO (Daftar Pencarian Orang) ala Gus Tur. Dengan bermodalkan penerawangan otak kopyornya maka selesailah sudah 11 nama anak muda yang mau atau tidak mau harus mau minum air sakti pemberian pak kyai. Bila kesebelas anak muda ini setelah minum air sakti itu nantinya ada yang sakit maka dialah otak pelaku kejahatan pengambilan pompa air milik institusi pendidikan dasar yang dekat rumahnya. Maka dengan mudahnya pelaku kejahatan tertangkap dan si Gus Tur dapat medali emas dari ketua kampong kancil. Dan Gustur pun berubah menjadi Pahlawan Bertopeng.

Akan tetapi sebelum ide gila si Gustur ini dilancarkan, telah tercium oleh intelegen kampong sebelah, maka ramailah kampong kancil dan pesta pun dimulai. Merasa difitnah dengan ide gila Gus Tur maka para tetua kampong sebelahpun tak terima dan berencana menyelesaikan pencemaran nama baik ini secara jantan dengan si Gustur. Tidak hanya itu saja, ke 11 anak muda yang tercantum dalam DPO Gustur pun kebakaran Jenggot dan berencana akan menyelesaikan masalah pemfitnahan ini dengan cara lebih jantan lagi, jika kata-kata sudah tak lagi bisa menyelesaikan masalah maka lebih baik batu, golok, pacul yang akan berbicara, rawe-rawe rantas malang-malang sidoarjo..!!

Akibat ide konyolnya hamper saja si Gustur ini dicincang dan akan dijadikan curut panggang oleh orang sekampung. Hanya karena ingin menjadi pahlawan dikampung kancil Gustur merelakan harga dirinya dan keluarganya diinjak-injak dan terhina. Kini nama besar keluarga Gustur turun pamor bahkan discount 99,9 % akibat ulahnya. Yang masih jadi pertanyaan lalu siapakah orang-orang yang dibelakang si Gustur pahlawan kesiangan kita ini atau mungkin siapa saja orang-orang yang berhasil menjadi korban provokasi Gustur untuk mendukung ide gilanya itu. Nah.. saudara sekalian tunggu kisah selanjutnya di radio kesayangan anda..!!! yang tidak habis pikir kenapa diera saat ini masih ada ide seperti si Gustur yang sangat konyol dan dungu dengan metode air sakti. Sungguh sangat membahayakan jika pola pikir seperti si Gus Tur ini didukung oleh ponggawa-ponggawa kampong maupun beberapa anak muda lainnya yang dengan seenaknya menuduh tanpa bukti yang kuat. Smoga dikemudian hari tak akan pernah ada lagi Gustur…Gustur jilid 2 yang ingin jadi pahlawan secara instant dan konyol.

Cerita ini sungguh terjadi adanya, sedangkan nama dan tempat saya samarkan demi kehormatan pelaku dan korban. Dan bila mana ada kata-kata yang sedikit lebay / hiperbola ini hanyalah sebagai bumbu biar cerita ini sedikit hidup dan menarik.

By. Boimprasetyo
10 mei 2012
( malam jum’at kliwon 22:10 WIB )

Senin, Mei 07, 2012

.Goro-goro......


Goro-goro jaman kala bendu,
Wulangane agama ora digugu,
Sing bener dianggep kliru sing salah malah ditiru,
Bocah sekolah ora gelem sinau,
Yen dituturi malah nesu bareng ora lulus ngantemi bapak/ibu guru,
Pancen prawan saiki ayu-ayu,
Ana sing duwur tor kuru,ana sing cendek tor lemu,
Sayang sethitek senengane mung pamer pupu.
Joko saiki emang bagus-bagus,
Ono sing mancung ono sing mbangir.
Tapi sayang kerjone dadi kacung isone mung cengar-cengir.

Goro-goro….
Goro-goro jamane wis bubrah.
Manungsone dikon eling marang sing Kuoso podo wegah.
Pengene mung urip sing mewah ora ono sing podo gelem ngalah.
Jamane wis edan, jare yen ora edan ora kedumanan.
Paitan edan sing penting tenar.
Wong jujur malah ajur, wong culiko malah dadi penguoso.

Goro-goro….
Bumine wis kewalik.
Menungsone disenggol sithik langsung mendelik.
Goro-goro mbelani lemah sethitik, karo sedulur podo plirak-plirik.
Yen diteruske malah uncal-uncalan badik.
Manungsone dikon tobat malah podo lungo klepat.
Dikon neng rumah ibadah saurane “wegah”.
Dikon prehatin malah nggawe isin.
anggere melek malah podo keplek.
Duite’ sak umbuk malah podo dienggo mabuk.
Tontonan malah didhadeke’ tuntunan.
Sing halal digawe samar, sing samar digawe halal, sing haram malah piye carane men iso halal.

Goro-goro…
Okeh bocah wedok koyo lanang, wong lanange malah podo bengesan.
Sing lanang podo nganggo anting-antingan, sing wadon podo tatoan.
Lanang podo lanang ambung-ambungan, sing podo wadone’ malah nikahan.
Akeh anak takon bopo-biyunge.
Akeh biyung podo mbuwang anake.
Pengene penak ora gelem ngrekoso,
Bareng uwis kepenak malah podo ditinggal lungo.

Goro-goro…
Ndonyone soyo parah, menungsane podo ora nggenah.
Rakyate dikon ngalah men pemimpine entuk jatah.
Kursi siji dibelani ngasi mati, ora wedi karo azabpe’ Gusti.
Hukume biso dituku, yen ora gelem hakim karo polisine diatungi palu.
Aparate soyo bejat, rakyate tambah mlarat.
Penguasane dadi konglomerat, wong cilik uripe tambah sekarat.

goro-goro…
Donya iki wis tuo, jebul uakeh manungso tambah ora toto.
Lanang-wadon ora isin podo udo, padahal didelok wong sak ndonyo.
Jarene uwis dadi trend lanang-wedok ora klamben.
Demi pergaulan wong wedok wani ora kotangan.
Wedi dicurigai porno aksi, golek amane nekat nikah siri.

Donyane anteng, manungsane akeh sing podo nggreneng.
Akeh bocah gadis urung nikah wis podo meteng.
Donyane dengkur, manungsane kenakan ngombe anggur.
Padahal statuse isih podo nganggur.
Donyane merem, manungsane ora leren anggone dugem.
Rakyate mlarat penguasane malah merem.

Donyane panas, manungsane soyo ganas.
Akhlaqe’ uwis koyo kewan ning alas, sopo wae sing ngalangi mesti kudu dilibas.
Ora wedi yen ning akherat mengko dibalas.
Saiki wektune donyane ngolet, ee…. la kok manungsane podo kegencet.
Kon golek duit sing halal malah podo ngepet.
Donyane obah, akeh manungsane podo bubrah. Donyane kewalik, la kok akeh manungso mati mendelik.

Iki uwis titi wancine goro-goro….
Salah sawijineng tondo menowo iki wis neng akhire jaman.
Bakal akeh leloro, musibah lan lelayu ning sakjerone negoro.
Manungso sak dermo wayang.
Manut marang obahing sang dalang.
Datan ngerti kapan mesti mlebu kotak.
Peteng ndedet tan ono rewang.
Mulo soko iku, ayo podo tobat.
Tobat kang sakbener benere tobat

Senin, Maret 26, 2012

BELAJAR DARI DIRI SENDIRI

Sebenarnya diri sendiri adalah guru bagi kehidupan kita. Kalau kita mau merenungi lagi siapakah sebenarnya diri kita ini. Banyak sekali pelajaran yang dapat diambil dari kehidupan kita sejak dari kandungan bunda hingga saat ini. Marilah kita bersama-sama belajar dari diri kita sendiri:



1.Kita mahkluk yang sangat lemah. Ketika kita dalam kehidupan di rahim bunda, kita ga akan pernah bisa hidup sendiri. Maka dari itu manusia ini dikatakan mahkluk social karena dari diciptakan hingga keliang kubur manusia perlu pertolongan orang lain. Dalam kehidupan di rahim bunda, apa yang kita terima tergantung dari apa yang bunda kita makan. Seandainya bunda tidak berkenan kita melihat dunia ini maka tiada daya upaya apa pun yang bisa kita lakukan di dalam rahim bunda untuk melarangnya. Coba kita perhatikan mahkluk Tuhan si Kura-Kura. Ketika dia keluar dari cangkang telurnya, dia langsung bisa berjalan sendiri untuk mencapai perairan dimana habitatnya untuk mempertahankan hidup. Walaupun penuh dengan bahaya predator lain yang akan mengancam keselamatan hidupnya si kura-kura kecil ini tak memperdulikannya, dan hanya satu tujuannya bagaimana bisa mencapai perairan terdekat. Dan bandingkan dengan kita sebagai manusia. Ketika kita melihat dunia pertama kali yang bisa kita lakukan hanya menangis sekeras mungkin agar orang sekeliling kita segera menolong datangnya manusia baru dibumi ini. Maka itulah sebenarnya manusia ini adalah mahkluk yang paling lemah dibanding lainnya. Dan bilamana saat ini ada keturunan Adam yang sombong alangkah bodoh dan malangnya ia. Ketika nyawa sudah tak ada saja dia masih butuh bantuan orang lain untuk menguburkan jasad yang sudah tak bernyawa.


  2.Kita adalah mahkluk yang tangguh. Sebenarnya jika kita mau merenungi lebih dalam lagi kita ini adalah mahkluk Tuhan yang tangguh.Coba mari kita ingat lagi ketika kita belajar berjalan. Dengan sangat susah payah kita berdiri untuk menggerakkan satu kaki kedepan, belum juga kaki ini bergerak kita sudah jatuh. Lalu mencoba lagi berdiri dengan merambat pada benda yang ada didekatnya, dan mulai lagi berusaha untuk menggerakkan kaki ke depan. Baru setengah kaki ini bergerak kita jatuh lagi. Tapi apakah sampai disitu perjalanan manusia kecil ini untuk berusaha berjalan.Tidak…Tidak sama sekali.! Walaupun kita terjatuh berulang-ulang kali bahkan hingga beribu-ribu kali kita tak akan menyerah sampai disitu. Seandainya kita menyerah pada waktu itu maka disaat ini banyak manusia yang tidak berjalan akan tetapi ngesot. Manusia akan tetap mencoba hingga berhasil untuk berjalan bahkan, bila bisa berjalan kita belajar lagi untuk bisa berlari. Maka dari itu janganlah terlampau mudah kita untuk berputus asa untuk menjangkau sesuatu yang kita cita-citakan. Segalanya akan terwujud bilamana kita mau berusaha, karena Tuhan akan tetap membalas setetes keringat yang kita keluarkan untuk sesuatu yang hal yang baik. Percayalah..! Kita boleh bangga dengan diri sendiri akan tetapi jangan terlampau besar kepala, karena diatas langit masih ada langit.  


3.Tuhan menciptakan manusia sebagai mahkluk yang sempurna. Manusia diciptakan Tuhan YME sebagai mahkluk yang peling sempurna dibanding dengan mahkluk Tuhan lainnya. Kita dikarunia akal pikiran dan budi pekerti. Lain halnya dengan mahkluk Tuhan yang namanya binatang. Mereka dikasih akal untuk mempertahankan hidup akan tetapi tak diberi budi pekerti. Jadi jika ada manusia yang tidak menggunakan budi pekerti dalam kehidupannya maka tak jauh beda dengan binatang. Menurut aku tak ada manusia yang “kekurangan” dalam segi fisiknya. Jika ada manusia dianugerahi Tuhan kekurangan dalam segi fisik pastilah Tuhan akan memberi beberapa kelebihan kepadanya yang mungkin manusia normal tak memilikinya. Coba mari kita perhatika teman-teman kita penyandang cacat fisik. Pastilah mereka mempunyai ketrampilan khusus atau kelebihan khusus yang orang normal belum tentu bisa menguasainnya. Kenapa bisa begitu, jawabanya adalah karena Tuhan maha adil dan Tuhan tak pernah membeda-bedakan hambanya. Dan sudah selayaknya jika kita bersyukur atas segala karunia pemberian Tuhan untuk kita. Dan janganlah sekali-kali mengingkari atas pemberiaNYA karena sungguh sangat pedih azabNYA.

by boimprasetyo 2012