Sebuah curhatan

Sebenarnya musibah
inipun sebagai tamparan keras untuk saya juga dari Tuhan Yang Maha Berkuasa.
Mungkin selama ini perilaku saya yang tidak berkenan dihadapan Tuhan juga
sebagai menguji keimanan hambanya dari Penciptanya. Kurang-lebih selama 5 bulan
saya berjuang untuk penyembuhkan penyakitku ini. Dari pengobatan secara medis,
alternatif hingga cara irasional sudah kami tempuh. Alhamdulillah Tuhan saya
masih sayang kepada hambanya. Dengan bantuan teman saya dan kakaknya yang ahli
terapi akupuntur dan akupressure perlahan-lahan kondisiku
kian membaik. Dengan 11 kali terapi selama 3 bulan akhirnya penyakitku sembuh
secara perlahan-lahan. Thanks God..
Setelah kondisi
tubuh ini sedikit demi sedikit membaik, kesabaran itu masih diuji oleh Tuhanku.
Selama berbulan-bulan lamanya aku mencoba untuk mencari pekerjaan tapi hasilnya
nihil hingga saat ini. Kejadian ini membuatku stess, depresi dan gila. Aku
benar-benar bangkrut dan terpuruk. Rasanya ingin berteriak hingga suara ini
menembus langit ketujuh dan didengar oleh Tuhan Yang Maha Berkuasa “ Dimanakah
KeadilanMu ya Rob..”
Telah banyak usaha
yang telah ku lakukan, tak lelah-lelah diri ini memohon dan berdoa dalam
shollat hamba. Bagaikan seorang hamba yang mengemis belas kasih Tuhannya untuk
dibebaskan dari belenggu keterpurukan ini. Tak jarang pula air mata ini menetes
dalam sujud hamba di sepertiga malam-malaMu terakhir, akan tetapi Tuhanku belum
berkenan mengabulkan hajad dan doaku. Instropeksi diri lagi. Ya, hanya
instropeksi diri yang bisa kulakukan dalam setiap tafakurku. Mencari kesalahan
diri yang menghambat terkabulnya segala hajad dan doa kami. Ya
Robi janganlah Kau uji kesabaran kami melebihi batas kemampuan kami.
by boimprasetyo ( memerdekakan kreativitas jauh di luar ambang batas )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar