Jumat, Mei 24, 2013

Saya Bangkrut



Sebuah curhatan

Berawal dari sebuah kecelakaan diawal tahun 2012 yang berdampak besar di akhir tahun 2012 hingga memasuki pertengahan tahun 2013. Segala rencana kehidupan saya hancur berantakan. Saya harus merelakan kehilangan pekerjaan untuk fokus dalam pengobatan diri saya. Ya, akibat dari benturan keras ketika kecelakaan itu akhirnya saya mengalami syaraf kejepit pada tulang punggung bagian bawah. Penyakit itu membuat segalanya hancur berantakan. Rencana hidupku yang telah tersusun rapi harus pupus ditengah jalah. Financialku melayang , menguap habis untuk pengobatan. Dan cobaan itu tidak hanya cukup sampe disitu saja kawan. Ditengah-tengah aku berjuang untuk pengobatan penyakitku ini ternyata ada juga manusia durjana yang tega memanfaatkan kesempatan diatas penderitaan orang lain. Aku tertipu. Ya, aku tertipu oleh adik kakak iparku sendiri. Dia yang telah kami anggap anak sendiri oleh keluarga besar kami tega-teganya memanfaatkan penyakitku untuk meraup keuntungannya sendiri dangan dalih ingin membantu dalam mengobati penyakit syaraf kejepitku. Rasanya jika megingat hal itu sakit tak tergambarkan. Sakit fisik yang dikombinasikan dengan sakit hati sakaligus tuduhan dari kakakku sendiri yang tanpa bukti langsung menyerang bertubi-tubi. Sungguh dahsyat rasanya.
Sebenarnya musibah inipun sebagai tamparan keras untuk saya juga dari Tuhan Yang Maha Berkuasa. Mungkin selama ini perilaku saya yang tidak berkenan dihadapan Tuhan juga sebagai menguji keimanan hambanya dari Penciptanya. Kurang-lebih selama 5 bulan saya berjuang untuk penyembuhkan penyakitku ini. Dari pengobatan secara medis, alternatif hingga cara irasional sudah kami tempuh. Alhamdulillah Tuhan saya masih sayang kepada hambanya. Dengan bantuan teman saya dan kakaknya yang ahli terapi akupuntur dan akupressure perlahan-lahan kondisiku kian membaik. Dengan 11 kali terapi selama 3 bulan akhirnya penyakitku sembuh secara perlahan-lahan. Thanks God..
Setelah kondisi tubuh ini sedikit demi sedikit membaik, kesabaran itu masih diuji oleh Tuhanku. Selama berbulan-bulan lamanya aku mencoba untuk mencari pekerjaan tapi hasilnya nihil hingga saat ini. Kejadian ini membuatku stess, depresi dan gila. Aku benar-benar bangkrut dan terpuruk. Rasanya ingin berteriak hingga suara ini menembus langit ketujuh dan didengar oleh Tuhan Yang Maha Berkuasa “ Dimanakah KeadilanMu ya Rob..”  
Telah banyak usaha yang telah ku lakukan, tak lelah-lelah diri ini memohon dan berdoa dalam shollat hamba. Bagaikan seorang hamba yang mengemis belas kasih Tuhannya untuk dibebaskan dari belenggu keterpurukan ini. Tak jarang pula air mata ini menetes dalam sujud hamba di sepertiga malam-malaMu terakhir, akan tetapi Tuhanku belum berkenan mengabulkan hajad dan doaku. Instropeksi diri lagi. Ya, hanya instropeksi diri yang bisa kulakukan dalam setiap tafakurku. Mencari kesalahan diri yang menghambat terkabulnya segala hajad dan doa kami. Ya Robi janganlah Kau uji kesabaran kami melebihi batas kemampuan kami.


by boimprasetyo ( memerdekakan kreativitas jauh di luar ambang batas )